Profil Desa Penambongan
Ketahui informasi secara rinci Desa Penambongan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Kelurahan Penambongan merupakan jantung pelayanan publik dan olahraga Purbalingga. Wilayah padat ini menjadi lokasi GOR Goentoer Darjono, Kantor Samsat, dan pusat layanan strategis lainnya, dengan ekonomi jasa yang dinamis dan sejarah nama yang unik.
-
Pusat Fasilitas Strategis Kabupaten
Penambongan adalah lokasi dari fasilitas-fasilitas vital tingkat kabupaten, termasuk GOR Goentoer Darjono (pusat olahraga), Kantor Samsat (pelayanan pajak kendaraan), dan Kantor Kemenag, menjadikannya pusat aktivitas publik.
-
Kepadatan Penduduk Sangat Tinggi
Dengan luas hanya 1,09 km² dan populasi 5.337 jiwa, kelurahan ini memiliki kepadatan hampir 4.900 jiwa/km², menunjukkan karakter wilayah urban yang sangat padat.
-
Ekonomi Berbasis Jasa
Perekonomian lokal didominasi oleh sektor jasa dan UMKM (kuliner, fotokopi, toko) yang tumbuh untuk melayani ribuan pengunjung harian ke berbagai fasilitas publik di wilayah tersebut.

Di tengah kepadatan Kecamatan Purbalingga, terdapat sebuah wilayah yang perannya melampaui sekadar area pemukiman. Kelurahan Penambongan menjelma sebagai jantung dari berbagai aktivitas publik dan pusat layanan strategis bagi seluruh Kabupaten Purbalingga. Keberadaannya didefinisikan oleh sejumlah fasilitas vital tingkat kabupaten yang berdiri di wilayahnya, menjadikannya salah satu kelurahan tersibuk dan paling vital di Purbalingga. Dari hiruk pikuk pelayanan administrasi hingga gemuruh sorak-sorai di gelanggang olahraga, Penambongan ialah cerminan sebuah kawasan urban yang dinamis, melayani dan terus bergerak maju.
Profil ini akan mengupas tuntas berbagai lapisan yang membentuk identitas Kelurahan Penambongan, mulai dari asal-usul namanya yang berakar pada cerita rakyat, kondisi geografis dan demografisnya yang padat, hingga perannya sebagai pusat bagi fasilitas-fasilitas penting. Lebih dari itu, profil ini menyoroti bagaimana pemerintahan lokal dan masyarakat bersinergi mengelola dinamika unik sebagai tuan rumah bagi ribuan warga dan pengunjung setiap harinya.
Sejarah yang Tertanam dalam Nama
Setiap nama wilayah seringkali menyimpan jejak sejarah atau kearifan lokal, begitu pula dengan Penambongan. Menurut cerita tutur yang diwariskan dari generasi ke generasi di kalangan masyarakat setempat, nama "Penambongan" memiliki asal-usul yang unik dan lekat dengan alam. Konon, nama ini berasal dari kata dasar tambong, yaitu nama sejenis tumbuhan umbi-umbian liar yang merambat, mirip dengan tanaman gadung (Dioscorea hispida).
Cerita rakyat mengisahkan bahwa dahulu kala, wilayah yang kini menjadi Kelurahan Penambongan merupakan area yang banyak ditumbuhi oleh tanaman tambong tersebut. Seorang tokoh yang dihormati, dikenal dengan sebutan Mbah Meleng, disebut-sebut sebagai orang yang pertama kali memanfaatkan umbi dari tanaman tambong ini sebagai sumber bahan makanan bagi masyarakat pada masanya. Berdasarkan cerita tersebut, nama "Penambongan" kemudian dilekatkan pada wilayah ini, yang secara harfiah dapat diartikan sebagai "tempat yang banyak terdapat tanaman tambong". Warisan cerita ini tidak hanya memberikan warna pada identitas kelurahan, tetapi juga menjadi pengingat akan sejarah pemanfaatan sumber daya alam oleh para leluhur.
Geografi dan Denyut Demografi Perkotaan
Secara administratif, Kelurahan Penambongan tercatat sebagai salah satu dari 13 kelurahan di wilayah Kecamatan Purbalingga. Lokasinya sangat strategis, dikelilingi oleh pusat-pusat kegiatan lainnya. Di sisi utara, Penambongan berbatasan langsung dengan Kelurahan Purbalingga Wetan dan Purbalingga Kidul. Di sebelah timur, wilayahnya bersinggungan dengan Kelurahan Bancar dan Kelurahan Kalikabong. Batas selatannya terbentuk secara alami oleh aliran Sungai Klawing, yang memisahkannya dari wilayah Desa Jatisaba di seberang sungai. Sementara di sisi barat, Penambongan berbatasan dengan Kelurahan Kedungmenjangan.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Purbalingga dalam Angka 2024", luas wilayah Kelurahan Penambongan ialah 1,09 km². Di atas lahan yang relatif tidak luas ini, hidup sebanyak 5.337 jiwa penduduk, yang terdiri dari 2.683 laki-laki dan 2.654 perempuan.
Dengan data tersebut, kepadatan penduduk di Kelurahan Penambongan mencapai angka yang sangat tinggi, yakni sekitar 4.896 jiwa per km². Angka ini menegaskan karakter Penambongan sebagai kawasan urban yang padat, di mana pemanfaatan lahan untuk pemukiman dan fasilitas publik menjadi sangat intensif. Untuk menunjang administrasi dan pelayanan komunitas, wilayah ini terbagi menjadi 5 Rukun Warga (RW) dan 26 Rukun Tetangga (RT). Adapun kode pos yang berlaku untuk seluruh area Kelurahan Penambongan ialah 53312.
Pusat Layanan Publik dan Fasilitas Strategis
Keistimewaan utama Kelurahan Penambongan terletak pada fungsinya sebagai tuan rumah bagi sejumlah kantor dan fasilitas layanan publik tingkat kabupaten. Keberadaan fasilitas-fasilitas ini menjadikannya sebagai destinasi utama yang dituju oleh masyarakat dari seluruh penjuru Kabupaten Purbalingga untuk berbagai keperluan.
Beberapa fasilitas strategis yang berlokasi di Penambongan antara lain:
- Gedung Olah Raga (GOR) Goentoer DarjonoMerupakan kompleks olahraga utama dan termegah di Kabupaten Purbalingga. GOR ini menjadi pusat penyelenggaraan berbagai event olahraga, mulai dari kompetisi tingkat lokal, regional, hingga kejuaraan tingkat provinsi. Selain itu, GOR ini juga sering difungsikan sebagai lokasi konser musik, pameran, dan berbagai acara akbar lainnya yang menyedot animo publik.
- Kantor Bersama Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) PurbalinggaSebagai pusat layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor, perpanjangan STNK, dan urusan administrasi kendaraan lainnya, Kantor Samsat menjadi salah satu titik tersibuk di Purbalingga. Setiap hari kerja, ratusan hingga ribuan warga mendatangi fasilitas ini, menciptakan perputaran aktivitas yang konstan di Penambongan.
- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten PurbalinggaSeluruh urusan administrasi keagamaan tingkat kabupaten, termasuk pelayanan haji dan urusan madrasah, terpusat di kantor ini.
- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) PurbalinggaFasilitas ini berperan penting sebagai pusat literasi dan pengelolaan arsip daerah, melayani kebutuhan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum akan sumber bacaan dan informasi.
- Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Muhammadiyah dan AisyiyahKeberadaan panti asuhan ini menunjukkan adanya fungsi sosial yang penting di wilayah Penambongan, menjadi rumah dan pusat pembinaan bagi anak-anak yatim piatu dan dhuafa.
Pemerintahan yang Aktif dan Melayani
Roda pemerintahan di Kelurahan Penambongan digerakkan oleh aparatur pemerintah yang dipimpin oleh seorang Lurah. Berdasarkan data dan pemberitaan media, jabatan Lurah Penambongan saat ini dipegang oleh Joko Supriyanto, A.Md. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah kelurahan menunjukkan gaya kepemimpinan yang aktif dan turun langsung ke masyarakat.
Hal ini tercermin dari berbagai kegiatan yang melibatkan partisipasi warga, seperti kegiatan kerja bakti massal untuk membersihkan lingkungan di sekitar GOR Goentoer Darjono. Langkah-langkah seperti ini tidak hanya bertujuan menjaga kebersihan dan ketertiban, tetapi juga untuk memperkuat ikatan sosial dan rasa memiliki warga terhadap fasilitas publik yang ada di wilayah mereka.
Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan publik, Lurah dibantu oleh struktur organisasi yang meliputi Sekretaris Lurah (Seklur) dan beberapa Kepala Seksi (Kasi). Mereka bertanggung jawab atas berbagai bidang, mulai dari administrasi kependudukan, pemberdayaan masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum, hingga kesejahteraan rakyat. Mengingat karakter wilayahnya sebagai pusat layanan, aparatur kelurahan dituntut untuk mampu bekerja secara responsif dan efisien dalam menghadapi dinamika masyarakat yang tinggi.
Dinamika Ekonomi Jasa dan Pembangunan Infrastruktur
Kehadiran ribuan orang setiap hari yang mengunjungi GOR, Samsat, dan kantor-kantor dinas lainnya secara otomatis menciptakan ekosistem ekonomi yang unik di Penambongan. Tulang punggung perekonomian di kelurahan ini tidak bertumpu pada agrikultur atau industri manufaktur besar, melainkan pada sektor jasa dan perdagangan skala mikro dan kecil.
Di sepanjang jalan-jalan utama dan di sekitar pusat-pusat keramaian, berderet berbagai jenis usaha yang didirikan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung. Jenis-jenis UMKM yang berkembang pesat di sini antara lain:
- Usaha KulinerWarung makan, kedai minuman, penjual jajanan, dan angkringan tumbuh subur untuk melayani pengunjung dan para pegawai yang beraktivitas di Penambongan.
- Jasa Fotokopi dan ATKKeberadaan kantor-kantor layanan publik membuat permintaan akan jasa fotokopi, percetakan, dan penjualan alat tulis kantor menjadi sangat tinggi.
- Toko Kelontong dan Usaha LainnyaBerbagai usaha pendukung lainnya seperti toko pulsa, bengkel kecil, dan jasa parkir turut meramaikan lanskap ekonomi lokal.
Di sisi pembangunan, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur untuk menopang aktivitas dan kepadatan wilayah. Kelurahan Penambongan tercatat pernah menjadi salah satu sasaran program "Kotaku" (Kota Tanpa Kumuh), sebuah program nasional yang berfokus pada penanganan kawasan permukiman padat melalui perbaikan infrastruktur dasar seperti drainase, jalan lingkungan, dan pengelolaan sanitasi. Upaya ini sangat krusial untuk menjaga kualitas lingkungan dan mencegah masalah seperti genangan air di tengah kepadatan penduduk yang tinggi.
Sebagai kesimpulan, Kelurahan Penambongan telah membuktikan dirinya sebagai sebuah entitas yang jauh lebih kompleks dari sekadar wilayah administratif. Ia adalah urat nadi bagi pelayanan publik, pusat kegiatan sosial dan olahraga, serta arena bagi geliat ekonomi jasa di Kabupaten Purbalingga. Dengan sejarahnya yang khas, demografinya yang padat, dan fungsinya yang vital, masa depan Penambongan akan sangat bergantung pada kemampuan tata kelola perkotaan yang cerdas untuk menyeimbangkan beban pelayanan publiknya yang besar dengan kesejahteraan warganya.